Pada awalnya, band ini nggak lebih dari proyek solo Dochi. Dia merekam sendiri beberapa lagu yang dia buat dalam format akustik. Belakangan, Dochi kepikiran buat membawakan lagu-lagunya dalam format band. Akhirnya, salah satu lagu dia yang berjudul ‘Here Up On The Attic’, coba dia rekam dengan format band. Dia memainkan semua instrumennya sendiri. Bermodalkan rekaman ini, dia mencari teman-teman yang mau bergabung dan membantunya. Dan lalu menamakan nya PEE WEE GASKINS.
Pee wee Gaskins di ambil dari nama pembunuh berantai Amerika era 70an, Donald Henry Gaskins, karena badannya yang kecil dia dijuluki “Pee Wee”. Dengan korban lebih dari 200 orang dia dijuluki “the most dangerous man in America”. Pada saat itu, kenapa kita milih Pee Wee Gaskins? Yeah dari namanya orang ga langsung tau kalo itu nama pembunuh, malah terkesan lucu..
But with the name of a serial killer, we try to make killer music. “Lalu kita ambil filosofi nya, ‘kecil-kecil bisa membunuh banyak orang,” kata Dochi.
Modal mereka hanya sebuah mini album, namun kesuksesan mereka sangatlah luar biasa untuk ukuran band yang baru berumur 2 tahun. Album yang sold out hingga 2000 keping, tawaran manggung yang berdatangan sampai ke luar Pulau Jawa.
Ditambah dengan endorsement dari beberapa brand clothing terkenal yang membuat mereka nggak perlu lagi membeli pakaian untuk manggung. “dari atas sampai bawah, semuanya gratis. Haha” celetuk Dochi. (Majalah Kawanku)